JAKARTA- Konflik DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kini memasuki babak baru setelah Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, merespon ucapan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dengan akan membentuk tim 5 atau panitia khusus (pansus) buat menarik PKB menjadi milik NU kembali karena dianggap sudah menyimpang. PKB kemudian meresponnya dengan mendorong dan menyetujui terbentuknya pansus haji DPR RI yang mengusut adanya persoalan penyelenggaran haji tahun 2024 dengan menyasar Menteri Agama RI, Gus Yaqut, yang merupakan adik kandung Ketua Umum PBNU, Gus Yahya. Dan langkah kedua pihak ini begitu serius sehingga banyak pihak prihatin atas konflik terbaru ini, termasuk Leader Nahdliyyin United, Muhammad Rofii Mukhlis alias Cak Rofi`i.
“Saling serang ini membuat hubungan DPP PKB dan PBNU semakin memanas dan tentu sangat membingungkan warga Nahdliyyin, baik yang ada di PKB maupun di NU di berbagai tingkatan sebab mereka harus menyaksikan konflik sesama saudara se-NU tersebut dan merasakan dampak konfliknya dalam hubungan antar mereka sehari-hari, apalagi sudah menjelang pilkada. Hal ini tidak bisa dibiarkan, harus dihentikan, karena bisa menjadi perang saudara sungguhan yang merugikan NU secara keseluruhan, seperti perang Mahabarata antara saudara Pandawa dan Kurawa di Padang Kurusetra!” Ujar Cak Rofi`i dalam siaran persnya.
Cak Rofi`i sangat berharap kedua belah pihak segera bertemu dan melakukan islah secepat-cepatnya demi kepentingan NU dan PKB. Konflik ini jika pun dimenangkan oleh salah satu pihak, maka yang menang jadi arang dan yang kalah jadi abu. Yang menang tidak akan bahagia sebab kemenangannya tidak menyatukan warga Nahdliyyin, malah perpecahan antar Nahdliyyin yang berada di kedua kubu semakin mendalam.
“Nahdliyyin United sangat konsen dalam persatuan kaum Nahdliyyin karena itulah tujuan Nahdliyyin United dibentuk. Karenanya, saya bersama pengurus Nahdliyyin United berupaya keras dengan berbagai cara agar DPP PKB dan PBNU segera melakukan islah, berdamai. Dan saya sangat percaya bahwa islah ini sangat mudah diwujudkan karena elit-elit di DPP PKB dan PBNU banyak memiliki kesamaan bukan hanya kesamaan ideologis, yaitu sama-sama NU-nya, tetapi juga memiliki kesamaan biologis dalam bentuk hubungan darah, kekeluargaan atau kekerabatan,” pungkas Cak Rofi`i.