Jayapura – East Phoria Sport Championship segera digelar di Papua Youth Creative Hub dalam rangka menjaring dan melahirkan talenta-talenta muda Papua yang profesional, tangguh dan uanggul baik fisik maupun mental.
Penyelenggaraan event ini mendapat sambutan hangat apresiasi dan respon positif dari sejumlah petinju profesional di Papua.
Petinju profesional Geisler Ap. Peraih Sabuk Internasional Asian Boxing Federation (ABF) mengatakan event East Phoria Sport Championship yang diinisiasi oleh Bapak Paulus Waterpauw sangat dinantikan oleh petinju-petinju muda atau junior, mengingat selama ini relatif vakum dikarenakan tidak adanya penyelenggaraan turnamen tinju baik kelas junior maupun profesional.
Menurutnya, para petinju itu hanya latihan-latihan dan menunggu momentum adanya event maupun kejuaraan yang biasanya digelar di luar Papua.
“Para atlet ini haus untuk bertanding. Ya, mereka menunggu pertandingan yang dibuat pemerintah. Namun, sampai sekarang belum ada. Mereka hanya berharap ketika ada undangan dari luar daerah baik petinju dari Papua atau Papua Pegunungan bertanding di kejurnas, itu mereka baru ikut,” ungkapnya.
Secara pribadi saya bersyukur kepada Tuhan, karena bisa menggerakkan hati Bapak Paulus Waterpauw untuk membuat event yang sangat penting bagi atlet-atlet tinju lokal, tambahnya.
Event pertandingan lokal seperti ini harusnya sering digelar di daerah untuk meningkatkan kepercayaan diri petinju Papua baik mental maupun fisik. Ya paling tidak, setahun bisa digelar 5 kali pertandingan lokal supaya anak-anak meningkatkan bakat dan kemampuan fighting mereka, jangan sampai tenggelam begitu saja.
Geisler merupakan petinju profesional yang berhasil menumbangkan petinju Thailand, Danuphol Chanprthak, ia berharap event tinju ini bisa digelar secara berkelanjutan. Dengan demikian adik-adik kita mendapat panggung untuk menguji kemampuannya di atas ring.
Senada dengan itu, petinju junior Jorgen Maniagasi memberikan apresiasi kepada Paulus Waterpauw yang menginisiasi menggelar even tinju seperti ini. Karena event tinju ini sangat dibutuhkan oleh atlet-atlet junior untuk meningkatkan kemampuan dan jam terbang berlaga di ring.
“Terima kasih kepada Bapak Paulus Waterpauw yang berkenan menggelar event ini. Harapan kami semoga ada lagi event kedua dan seterusnya. Ajang seperti ini membuat kami petinju muda akan terus berpacu untuk meningkatkan kemampuan dan skill tinju kami,” tuturnya.
Paulus Waterpauw memang terkenal sebagai putra daerah sukses yang perduli pada Papua, Mantan Jenderal bintang 3 dari kepolisian ini mengabdi sebagai perwira tinggi POLRI dan Plt Papua Barat serta serangkaian penugasan lainnya namun tak lupa untuk pulang, berkarya di Tanah Papua.
Sebagai contoh petinju asal Sasana Adhi Trengginas 90 ini berharap agar event ini sering di gelar agar olahraga tinju di Papua tetap eksis.
“Kepada pemerintah daerah bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Pak Paulus Waterpauw untuk membuat lebih banyak event tinju seperti ini agar olahraga tinju ini tetap eksis di Papua,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Pertina Papua, Apolos Kurnia menyebutkan olahraga tinju adalah salah satu cabang olahraga yang digemari di Papua sehingga harus terus dikembangkan melalui event-event lokal seperti ini.
“Ada dua cabang olahraga yang digemari masyarakat di Papua yakni Sepakbola dan Tinju. Jadi, pemerintah jangan anak tirikan cabang tinju harus mendapatkan porsi setara dengan olahragalainnya. Harus ada pertandingan maupu kejuaraan tinju di Papua sehingga meningkatkan kemampuan petinju kita kedepannya,” jelasnya.
Peraih Medali Emas PON Surabaya tahun 2000 ini menyampaikan bahwa event tinju di daerah akan membantu mempersiapkan atlet-atlet potensial menuju PON.
“Untuk persiapan PON itu perlu ada latihan tanding seperti ini, sehingga petinju kita terbiasa dengan ring. Jadi harapan kita event tinju di daerah wajib digelar. Jangan menunggu event di luar daerah,” tandasnya.