Jakarta – Menurut Sekretaris Jenderal Gabungan Inisiatif Barusan Anak Siliwangi Cinta Damai, Acep Sudrajat, GIBAS berkomitmen untuk menjadi mediator dialog damai antar kelompok yang berkepentingan di Pilkada Serentak 2024. Rabu (11/12/2024)
“Dialog ini berbasis komunikasi konstruktif dapat menjadi solusi efektif untuk meredam ketegangan di lapangan,” ungkapnya.
GIBAS memprediksi bahwa dengan adanya upaya hukum ke Mahkamah Konstitusi, Bawaslu maupun DKPP kembali berpotensi menimbulkan adanya perbedaan dan pertengkaran di masyarakat.
Pilkada Serentak masih jauh dari kata selesai, saat ini beberapa hasil-hasil pilkada sedang digugat di Mahkamah Konstitusi, Bawaslu atau DKPP dan ini masih bisa menimbulkan potensi perbedaan, perpecahan dan pertengkaran di masyarakat.
Atas adanya potensi-potensi ini, GIBAS siap memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat dan kelompok-kelompok yang berkepentingan di pilkada serentak.
Edukasi ini penting diberikan sebagai bagian untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan untuk menerima hasil pilkada serentak 2024 dan jika terdapat gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi maupun ke Bawaslu ataupun ke DKPP, harus disikapi dengan arif dan bijaksana.
Edukasi yang kami maksudkan adalah edukasi terkait pendidikan politik, pendidikan hukum dan penggunaan media sosial yang baik dan benar, berisikan konten-konten menjaga perdamaian serta mencegah provokasi kepada masyarakat.
GIBAS juga memberikan masukan untuk mendukung aparat penegak hukum serta mendukung adanya patroli di wilayah rawan konflik.
Upaya preventif harus dikedepankan oleh aparat penegak hukum demi menjaga ketertiban umum. Patroli di wilayah rawan konflik harus dijalankan dengan upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan adanya potensi gangguan keamanan.
GIBAS juga memberikan tanggapan adanya demonstrasi yang terjadi terkait dengan Pilkada Serentak 2024.
Demonstrasi kan bagian dari penyampaian pendapat, merupakan bentuk demokrasi, itu perlu, hanya saja kami dari GIBAS mendorong penyampaian pendapat itu dilakukan dengan damai, dengan bijaksana, tidak perlu dengan menggunakan kekerasan ataupun tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum.
Sekjen GIBAS, Acep Sudrajat kembali berkomitmen, “GIBAS siap berperan aktif dalam menjaga stabilitas Nasional dan Iklim Demokrasi yang sehat”, tutupnya. (red))