KUTACANE – Wacana pemekaran provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) yang meliputi Kabupaten Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan Subulussalam kembali mencuat
Namun itu hanya sebuah cerita dogeng dan tak akan bisa terwujud. Dari mana anggarannya kata Bupati Lumbung Informasi rakyat (LIRA) M. Saleh Selian kepada awak media pada Kamis 8 mei 2025
Nama provinsi ALA ini memang sudah lama dirancang melalui Komite Persiapan Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA) Pusat yang diketuai H.Armen Desky, namun itu semuanya hanya hayalan saja.
Kekinian masyarakat sudah muak dengan isu musiman yang sering disajikan tentang wacana pemekaran ALA, sehingga kita meyakini, gaungan ALA itu hanya di lakukan di tengah politik untuk sarat kepentingan. Untuk mewujudkan provinsi ALA perlu kajian ilmiah dan landasan serta alasan untuk memisahkan diri dari Provinsi Aceh. Kemudian dalam perjuangan ini anggaran darimana tanya Saleh.
Dijelaskannya, secara pribadi boleh jujur, soal isu pemekaran ALA saya sudah bosan, itu hanya kepentingan pribadi. Padahal 20 tahun silam saya begitu semangat untuk mewujudkan mimpi ini, yakin semangatnya saya sampai manjat-manjat tiang untuk pemasangan baliho ALA, tapi isu itu berhenti ditengah jalan,”muncul usu ALA sering terjadi bertepatan mendekati tahun politik Nasional, seperti jelang Pileg dan pasca pelantikan Gubernur Aceh.
Menurutnya, Provinsi ALA itu sepertinya bukan menjadi keinginan rakyat kecil, tetapi hanya kepentingan sekelompok orang saja dan para politikus. Buktinya, suara provinsi ALA itu bukan bergema di kalangan rakyat kecil maupun mahasiswa. Jadi, saya rasa tak perlu menbahas wacana provinsi ALA lahir di wilayah Tengah dan Tenggara Provinsi Aceh. Tetapi bagaimana kita berpikir dan satukan konsep menolak provinsi ALA dan fokus saja mensejahterakan rakyat Aceh Tenggara cetus Saleh Selian
(Salihan Beruh)