Terkuak Dihadapan Majelis Hakim PTUN Medan : Ada Pembayaran 300 Rb dan Orang Yang Sudah Meninggal Ikut Tanda Tangan Perizinan Rs Seah Medan ?

LIPUTAN 2

- Redaksi

Kamis, 20 Maret 2025 - 03:58 WIB

6041 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Medan | Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan memeriksa tiga orang saksi yang dihadirkan para penggugat terkait dengan pembangunan rumah sakit Seah Medan pada Rabu,19 Maret 2025.

Tiga orang saksi dihadirkan untuk memberikan keterangan kepeda Majelis Hakim terkait dengan pembangunan Rumah Sakit Seah yang terkesan menyengsarakan masyarakat sekitar. Dimana akibat pembangunan rumah sakit Seah sejumlah rumah warga ataupun penggugat mengalami rusak namun pihak Rumah Sakit diduga tidak memperdulikan keresahan dan kerusakan rumah warga cinta damai.

Warga tetangga Rs Sean yang diperiksa oleh Majelis Hakim saat sidang menjelaskan bahwa dirinya juga menjadi korban dari pembangunan rumah sakit tersebut.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Lahan saya dekat dengan gedung pembangunan, saya juga menjadi korban dan pembohongan dari pembangunan rumah sakit tersebut, masa kerja mereka sering kali 24 sehingga masyarakat sekitar tdk bisa tenang dan nyaman saat istirahat dirumah. Dulu sebelum membangun pihak Rs Seah dan Lurah Cinta Damai berjanji apabila terjadi kerusakan akibat pembangunan akan mengganti mana yang rusak tapi sampai sekarang ini tidak ada pelaksanaan itu dilakukan mereka. Salah satu diantaranya ada pohon nangka yang besar tumbang untung sama sekali tidak menyangkut ke masyarkat, itu pun saya sebagai korban jadinya, karena menebang kayu tadi mengeluarkan dana, bukan murah menebang kayu,” ujarnya

Ketiga disinggug terkait sosialisai pihak rumah sakit yang membubuhkan tanda tangan Kakeknya yg sdh meninggal terkait perizinan rumah sakit . Ikut menandatangani peserta sosialisasi dan ijin jiran tetangga.

“Kami tidak ada menerima kata kata perizinan waktu penanda tanganan itu, yang ada kami terima yang hadir tanda tangan dan setelah tanda tangan kami terima nasi bungkus itu katanya untuk sosialisasi kami terima kue, terima uang 300rb hari yang pertama, sosialisasi yang kedua dapat 100rb, dengan nasi bungkus 1, kue satu kotak kecil udah itu saja, kami tidak ada mengatakan izin, kalau perizinan itu saya beranggapan datangya dari pihak perizinan. Rumah saya rusak plafonnya jatuh, dalam sidang saya ungkapkan kejadian yang sebenarnya,” ungkapnya

Ibu Aina kembali menjelaskan bahwa kedatangan nya pada saat hanyalah untuk mendengarkan sosialisai dari pihak rumah sakit bukan memberikan ijin dan tanda tangan untuk perizinan, bahkan Ibu Aina heran jika ada yang mengatakan baha kedetangannya untuk menandatanganan untuk perizinan pembangunan rumah sakit Seah Medan.

Bahkan anehnya ada seorang saksi yang diperiksa oleh Majelis Hakim yang mengaku bahwa tanda tangan kakeknya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu ikut bertanda tangan untuk perizinan pembangunan rumah Sakit Seah tersebut.

Pihak Pemko Medan yang Kami minta tanggapannya usai persidangan terkait hal tersebut pun irit berbicara.

“Tunggu Proses aja,” ujarnyanya sambil berlalu meninggalkan ruang sidang.

Berita Terkait

Polsek Medan Tuntungan Diduga Tutupi Penahanan Pelaku Penganiayaan
Fitnah Media Terbongkar: Tidak Ada Kamar C11 di Rutan Labuhan Deli, Sinyal HP pun Diblokir Total
Diduga Mempermainkan Laporan Penganiyaan, Kapolri Diminta Segera Intruksikan Kapolda Sumut Untuk Copot Kapolsek Medan Tuntungan
Minta Pelaku Dijerat Dengan Pasal Berlapis dan Ditahan, Korban Akan Surati Presiden RI, Kompolnas, Kapolri dan Kabareskrim !
Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan Diserang Pelaku Tawuran hingga Lepas 3 Tembakan, Dua Orang Tertembak
: Polsek Medan Tuntungan Diminta Segera Tangkap dan Proses Hukum Pelaku Penganiyaan Wartawan
Wartawan Korban Penganiayaan Minta Pelaku Dijebloskan ke Penjara
Mirisnya Pak Kapolri: Pelaku Penganiayaan Wartawan di Medan Tak Ditangkap

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:04 WIB

Kebijakan Gas Nasional Dibajak Kepentingan Pribadi? Menelusuri Peran Bahlil dan Butonas

Selasa, 20 Mei 2025 - 01:16 WIB

Suara Wakil Rakyat: Nasir Jamil Siap Perangi Premanisme di Indonesia

Sabtu, 17 Mei 2025 - 23:28 WIB

Publik Apresiasi Terobosan Menteri Impas Agus Adrianto Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Lapas

Jumat, 2 Mei 2025 - 22:40 WIB

Irwan Setiawan: Aparat Penegak Hukum Harus Tegas Penanganan Kasus TPPO di Wilayah Kepri

Selasa, 29 April 2025 - 21:12 WIB

Federasi Buruh Kerakyatan Sampaikan Himbauan Perayaan Mayday 2025 Aman, Damai dan Kondusif

Minggu, 27 April 2025 - 02:34 WIB

Pengamat: Prabowo Berpeluang Berduet dengan Puan untuk Hadapi Gibran di Pilpres 2029

Kamis, 24 April 2025 - 10:15 WIB

Tokoh Agama Mengajak Umat dan Masyarakat Banten, untuk Menjaga Keharmonisan Umat Islam

Rabu, 23 April 2025 - 22:08 WIB

Habib Bahar bin Smith, Berkomitmen untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI

Berita Terbaru

ACEH TENGGARA

Mendabe Bergerak Bersama PJ Kepala Desa Aswan Efendi

Kamis, 22 Mei 2025 - 00:12 WIB